Jumat, 06 Februari 2009
Empat Kecamatan Terendam Banjir
GRESIK�Ketakutan warga Pantura akan bencana banjir akhirnya menjadi kenyataan. Banjir akibat luapan air Bengawan Solo kini telah merambah sejumlah desa di empat kecamatan, yakni Manyar, Bungah, Sidayu, dan Dukun.
Berdasarkan data di Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) Gresik, di Kecamatan Dukun 8 desa terendam, Kecamatan Bungah 12 desa, dan di Kecamatan Manyar empat desa. Banjir akibat amuk Bengawan Solo juga melanda sejumlah desa di Kecamatan Sidayu.
Pantauan Duta, akibat luapan Bengawan Solo, sejumlah tanggul di Kecamatan Bungah dan Dukun jebol hingga puluhan rumah dan ratusan hektar tambak terendam.
Kerugian akibat luapan Bengawan Solo masih belum bisa dihitung. Jumlahnya bisa mencapai miliaran rupiah karena sejumlah ikan milik petambak hanyut. �Sebenarnya Pemkab Gresik sudah berupaya maksimal untuk meminimalkan banjir, namun tanggul-tanggul yang telah diperbaiki kembali jebol,� ujar Bupati Gresik, Robbach Ma�sum, kemarin.
Karena bencana tersebut, Robbach kini sibuk melakukan sidak dan menenangkan warga yang dicekam ketakutan akan bencana banjir yang lebih besar.�
Sekadar diketahui, tanggul jebol antara lain di Desa Kalirejo, Kecamatan Dukun. Arus air cukup deras sehingga upaya memasang barikade karung berisi tanah liat tak mampu membendungnya. Bahkan, karung-karung yang dipasang warga tersebut hanyut.
�Banjir paling parah terjadi di Desa Baron Kecamatan Dukun. Sebab, jalan masuk menuju desa tersebut digenangi air setinggi 1 meter, sehingga mengakibatkan desa tersebut terisolir,� ujar Camat Dukun, Sedyo Utomo. (dik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar