
[JAKARTA] Musim kampanye pemilu tahun ini memaksa partai politik dan calon anggota legislatif (caleg) bekerja keras menggalang dana untuk membiayai berbagai kebutuhan yang besar nilainya. Praktik yang lazim dilakukan, selain dari iuran dan sumbangan anggota, juga menggandeng pihak ketiga, terutama kalangan pengusaha, untuk mendukung perjuangan politiknya dalam bentuk sumbangan finansial.
Namun, yang dikhawatirkan adalah praktik tak sehat berupa penekanan terhadap BUMN yang diketahui mengelola dana dalam jumlah besar. Menurut sumber, praktik menjadikan BUMN sebagai "mesin uang" parpol marak kembali menjelang pemilu tahun ini. Setidaknya, hal itu dialami PT Jamsostek (Persero).
Sumber tersebut menjelaskan, Dirut Jamsostek, Hotbonar Sinaga telah didatangi parpol dengan maksud meminta sumbangan dana politik. Namun, tidak diungkapkan parpol mana yang "memeras" dan berapa dana yang diminta dari BUMN yang kini mengelola sekitar Rp 61 triliun dana pekerja dan masyarakat tersebut. Namun permintaan dana itu tidak digubris. [A-17]/ suarapembaruan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar