Rabu, 04 Februari 2009

‘Produsen’ Pupuk Kekurangan Pupuk

GRESIK—Kendati pabrik pupuk terbesar berada di Gresik, kebutuhan pupuk untuk Gresik ternyata masih tetap saja kurang. Ini terjadi lantaran kewenangan distribusi pupuk ada pemerintah pusat, bukan di Gresik.

Bupati Gresik, Robbach Ma’sum, mengatakan itu saat membuka sosialisasi pengadaan dan distribusi pupuk bersubsidi tahun 2009 di Gedung Mandala Bhakti Praja lantai IV Kantor Bupati Gresik, Selasa (3/2). “PT Petrokimia Gresik harus mengikuti aturan pemerintah pusat. Meski begitu, pemerintah daerah akan terus berusaha memprioritaskan kebutuhan pupuk di daerah agar jumlahnya ditambah dan tidak terjadi kelangkaan pupuk,” ujarnya.
Di hadapan 850 peserta yang terdiri atas petani, petambak, distributor, agen pupuk, kepala desa, dan camat se-Kabupaten Gresik, Robbach menandaskan bahwa potensi pengembangan di bidang pertanian, perikanan, perkebunan dan holtikultura di Kabupaten Gresik sangat menjanjikan.

“Untuk itu, dibutuhkan ketersediaan pupuk yang memadai, sehingga tidak terjadi gap antara kebutuhan dan ketersediaan pupuk,” ujarnya.

Robbach memaparkan, total kebutuhan pupuk Kabupaten Gresik mencapai 85.706 ton. Sedangkan sedangkan total alokasi hanya 43.705 ton. Dengan begitu, kebutuhan petani akan pupuk kurang 42.001 ton.

Rinciannya, bidang pertanian butuh 54.600 ton, namun di alokasikan 30.919 ton. Bidang perikanan butuh 20.335 ton, namun alokasi pupuknya hanya 10.135 ton, sehingga kurang 10.200 ton.

Robbach berharap upaya Pemkab Gresik memprioritaskan kebutuhan pupuk di daerah diimbangi petani dengan memanfaatkan pupuk sebaik-baiknya.
“Yang lebih penting lagi, distributor pupuk harus mengikuti aturan dan lebih mengutamakan petani,” tegasnya. (dik)/dutamasyarakat.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar