Selasa, 10 Februari 2009

Sopir Bosan Menunggu di Mobil, Ditinggal Ngopi Rp 55 Juta Amblas

GRESIK | SURYA-Uang Rp 55 juta digasak perampok, saat ditaruh dalam mobil Avanza silver BE 2789 AA. Mobil ini tengah diparkir di kompleks pertokoan PT Multi Sarana Plasa (MSP), Jl Gubernur Suryo, Senin (9/2).

Pelaku memecah kaca depan dan menggasak uang bersama berkas penting lainnya. Saat kejadian, Hasan Bisri, 44, warga Jl Brawijaya Desa Gumeno Kecamatan Manyar, tengah berbelanja ke pertokoan Ramayana.

Kejadian berawal saat Hasan, pemilik uang itu, hendak berbelanja ke Ramayana. Mahfud, 32, sopir, warga Jl Ronggolawe, Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, memarkir mobil di areal parkir PT Multi Sarana Plasa, sekitar pukul 11.00 WIB. Sebuah tas hitam bermerek Travel, berisi uang Rp 55 juta, tetap ditaruh di jok bagian depan. Hasan meninggalkan tas berisi uang di mobil karena Mahfud tetap di mobil.
Semula Mahfud memang berada di belakang kemudi. “Saya turun karena bosan di mobil,” kata Mahfud ke penyidik Polsekta Gresik.

Hanya 15 menit Mahfud pergi ngopi. Betapa kagetnya, saat kembali ke mobil, kaca bagian depan mobil sudah pecah, sekitar pukul 11.17 WIB. Mahfud buru-buru menghubungi majikannya yang masih belanja. Bersama majikannya, Mahfud memeriksa isi mobil.

Saat itulah Hasan lemas setelah tahu sejumlah barang berharganya yang berada di jok depan mobil, raib. Selain uang tunai Rp 55 juta, juga terdapat buku tabungan BRI, BCA, Bank BNI, Bank Mandiri, Bank Jatim, dan Bank Panin. Sejumlah dokumen penting perusahaan, di antaranya akta pendirian perusahaan ikut raib disikat pelaku.

Korban bergegas melapor ke pos polisi di depan Pasar Gresik dan meneruskan laporan itu Polsekta Gresik, di Jl Usman Sadar. Polisi lalu melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi mata di antaranya tukang parkir dan pegawai toko terdekat dengan lokasi kejadian. “Kami tengah meminta keterangan sejumlah saksi itu,” kata AKP Sri Andriyani, Kapolsekta Gresik.

AKP Sri Andriyani menjelaskan, korban Hasan Basri mengaku baru mengambil uang dari Bank BNI di Jl RA Kartini, sebelum belanja ke pertokoan Ramayana Gresik. Korban mengaku sudah biasa mengambil uang tunai dalam jumlah cukup besar tiga hari sekali. “Korban menyesal, karena menganggap remeh jumlah uang itu setelah kejadian tersebut terjadi,” kata AKP Sri Andriyani.

Di samping langsung menyiapkan tim gabungan Polsekta Gresik dan Reskrim Polres Gresik untuk memburu pelaku, polisi berharap warga selalu waspada saat mengambil uang tunai dalam jumlah cukup besar. Salah satunya dengan meminta bantuan polisi untuk melakukan pengawalan. “Layanan pengawalan ini gratis karena bagian dari tanggung jawab kami,” papar AKP Sri Andriyani. st3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar