
[ Rabu, 11 Maret 2009 ]/jawapos
GRESIK - Belajar mengajar di SDN Tambak Beras, Kecamatan Cerme, terganggu. Sebab, tiga di antara enam kelas di sekolah tersebut atapnya ambruk setelah diterjang puting beliung. Selain itu, halaman sekolah masih tergenangi luapan Kali Lamong.
Akibatnya, belajar mengajar harus dibagi dua sif. Sif pertama masuk mulai pukul 07.00 hingga 10.00. Yang kedua masuk pukul 10.00 hingga 13.00. Sebelum atap sekolah ambruk, kegiatan belajar di sekolah yang dipimpin Sumiati tersebut berlangsung mulai pukul 07.00 hingga 12.30.
Kemarin (10/3) merupakan hari pertama siswa bersekolah setelah libur pada Minggu dan Senin. Mereka mendapati ruang kelas hancur berantakan. Sebagian besar bangku, buku, dan karya kerajinan siswa rusak karena terendam air hujan.
"Sekitar 60 persen bangku rusak karena tertimpa kayu," ujar Kepala SDN Tambak Beras, Kecamatan Cerme, Sumiati kemarin. "Demikian juga buku dan hasil karya siswa. Buku yang masih bisa dipergunakan tapi basah dijemur. Sedangkan, yang rusak dibuang," tambah perempuan berjilbab tersebut. Tiga ruang kelas itu kali terakhir direnovasi pada 2005.
SDN Tambak Beras memiliki 84 siswa. Rinciannya, kelas I 13 siswa, kelas II 12 siswa, kelas III 17 siswa, kelas IV 13 siswa, kelas V 17 siswa, dan kelas VI 12 siswa. Mereka menempati enam kelas.
Karena ada tiga ruang kelas yang rusak, belajar mengajar dilakukan bergantian. "Khusus kelas VI, belajar mengajarnya ditempatkan di perpustakaan," tambah Sumiati.(yad/i
Tidak ada komentar:
Posting Komentar