Minggu, 16 Agustus 2009

MUI Tegaskan Terorisme Bukan Jihad, Pelakunya Mati Konyol


Sabtu, 15 Agustus 2009 / http://www.tempointeraktif.com


Jakarta - Majelis Ulama Indonesia menegaskan, terorisme bukan jihad, pekunya bisa dikategorikan merupakan musuh umat Islam. Hal itu telah tercantum dalam fatwa yang dikeluarkan pada 2003, yakni terorisme dan bom bunuh diri adalah haram.
"Masuk surga bukan seperti itu, itu (bom bunuh diri) justru mati konyol," kata Ketua MUI Amidhan.

Menurut dia, perlu memberi dukungan kepada polisi yang sydag mengungkap pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton pada 17 Juli lalu. Amidhan berharap tidak ada stigmatisasi terhadap Islam.

Ketua MUI Ma'ruf Amin menambahkan bahwa lembaganya juga ikut menanggulangi terorisme. Caranya antara lain dengan pelurusan makna jihad. Untuk keperluan itu, MUI telah menerbitkan buku pada 2003. Rencananya buku tersebut dicetak kembali dengan menggandeng Departemen Komunikasi dan Informatika, Departemen Agama, Kejaksaan Agung, juga kepolisian.

"Penanggulangan terorisme tak cukup dengan pendekatan keamanan," kata Ma'ruf. Alasannya, masalah terorisme merupakan soal pemahaman yang keliru. "Jihad bukan teror, teror bukan jihad," katanya.

Menurut Ma'ruf, diperlukan sosialisasi untuk pelurusan makna jihad tersebut. Selain itu, diperlukan proses rehabilitasi terhadap mereka yang sempat terprovokasi.

Di tempat terpisah, pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Abu Bakar Ba'asyir, mengaku mengajarkan jihad. Menurut dia, jihad merupakan amalan yang tinggi dalam ajaran Islam, sehingga wajib diajarkan. Namun, ia tidak setuju dengan jihad yang menggunakan bom. "Jihad dengan bom tidak sesuai dengan konteks di Indonesia," katanya seusai tablig akbar di Yogyakarta kemarin.

Ba'asyir menambahkan, berjihad harus berdasarkan ilmu dan tidak boleh dilakukan secara ngawur. Jika serangan yang datang hanya argumentasi, harus dijawab dengan argumentasi. "Tapi, jika diserang dengan senjata, harus dijawab dengan jihad," katanya.

AQIDA SWAMURTI | MUH SYAIFULLAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar