Rabu, 04 Februari 2009

Tak Bersedia Buka Rafah, Mesir Malah Kirim Makanan Untuk Serdadu Israel


Sunday, 01 February 2009
Pemerintah Mesir mulai memasang kamera pengawas dan detektor panas di perbatasan Rafah. Menurut sejumlah sumber pemberitaan, pejabat Kairo dengan bantuan tenaga ahli dari AS, Perancis dan Jerman tengah memasang kamera pengawas dan detektor panas di perbatasan Jalur Gaza. Kamera-kamera tersebut saling dihubungkan dengan kabel dan memanjang dari selatan Rafah hingga pantai Mediterania.

Sementara itu, mingguan Al-Usbu', cetakan Mesir mengungkapkan, kapal-kapal Mesir mengangkut suplai makanan dari perusahaan makanan internasional Mesir untuk serdadu Israel di Jalur Gaza. Mingguan Al-Usbu' menekankan, pengiriman makanan untuk serdadu Israel yang dilakukan oleh Mesir ini berlangsung di saat penyeberangan Rafah tetap ditutup oleh Kairo, sehingga pengiriman bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza tidak pernah sampai. Sumber ini menyesalkan sikap Kairo dan menambahkan, di saat warga Mesir dalam kedukaan akibat kondisi mengenaskan warga Gaza, pemerintah Kairo justru menyumbangkan makanan kepada serdadu Israel yang tengah membantai warga Palestina.

Langkah pemerintah Mesir yang bersamaan dengan kebrutalan Israel yang terus memboikot Gaza, bukan hanya mendatangkan gelombang protes publik umum, namun berbagai kelompok politik pun turut memprotes sikap pemerintah Hosni Mubarak. Humas kelompok Ikhwanul Muslimin di parlemen Mesir, Muhamad Al-Baltaji menilai sikap Kairo yang tetap menutup jalur penyeberangan Rafah sebagai bentuk andil pemerintah Mesir dalam memblokade warga Gaza. Ditekankannya, puluhan truk pengangkut puluhan ton bantuan kemanusiaan dari berbagai negara untuk warga Gaza tidak pernah sampai ke tangan warga karena Mesir menahan pengiriman tersebut di kota Al-Arish.

Sekjen Partai Buruh Mesir, Majdi Hussein usai mengunjungi Gaza dan memuji perlawanan warga mengatakan, jika pemerintahan Hosni Mubarak menolak kepulangannya ke Mesir maka ia akan bergabung dengan pejuang Palestina dan akan berperang melawan Israel. Majdi Hussein menambahkan, di kota Gaza saya merasakan keagungan dan bau wangi para syuhada. Di sini saya juga merasakan jatuhnya kelompok dan negara-negara Arab yang takut terhadap Rezim Zionis Israel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar