Senin, 02 Maret 2009

Tersangka Tabrakan Kapal Tertangkap

Senin, 02 Maret 2009

Tersangka Tabrakan Kapal Tertangkap

GRESIK—Petugas Satpol Airud Gresik akhirnya berhasil mengamankan Sularjono (48), Kapten Kapal Safira Nusantara (KSN), Ahad (1/3). Warga Kelurahan Penjaringan Sari Kecamatan Rungkut Surabaya ini adalah tersangka tabrakan kapal antara Kapal Jaya Mulia (KJM) 1 dengan KSN Safira yang terjadi Rabu (25/2) lalu.

Akibat tabrakan, KJM 1 yang bermuatan 400 ton pupuk tenggelam. Tidak hanya itu, insiden tersebut mengakibatkan satu orang tewas. Seorang lagi hilang dan hingga saat ini belum berhasil ditemukan.

Kasat Polairud Gresik, Iptu Bintara, menjelaskan, tersangka Sularjono ditangkap saat turun dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Ahad (1/3) pukul 00.45 WIB. Ia langsung digelandang ke kantor Satpolairud Gresik.
Kendati begitu, pihak Agen PT Prima Vista meminta pemeriksaan terhadap Sularjono selaku tersangka dilakukan pada Senin (2/3/) hari ini didampingi pengacara.

KSN Membantah
Manajer Hukum dan Asuransi PT Prima Vista sebagai perusahaan pemilik KSN, Zainudin, dalam klarifikasinya menyatakan, justru kapal Jaya Mulya 1 yang menyenggol kapal Safira Nusantara.
Berdasar keterangan nahkoda KSN dalam berita acara pemeriksaan, Zainudin menjelaskan, KSN berangkat dari Surabaya menuju ke Balikpapan, Kaltim, Rabu (25/2) sore.

Ketika mendekati Dermaga Petrokimia, berjarak sekitar 0,6 mil, nahkoda kapal melihat ada suatu objek (KJM 1) dengan lampu merah bergerak. Tapi menurut pantauan nahkoda KSN, objek itu tidak memiliki lampu tiang. Yang dilihat hanya lampu merah, yang berarti kapal bergerak ke sebelah kiri, menuju Pelabuhan Gresik.

Saat KJM 1 semakin mendekat sekitar 0,4 mil, KSN langsung berbalik kanan untuk menghindari haluan kapal menabrak KJM 1. “Yang terjadi, malah KJM 1yang menyenggol lambung kiri KSN,” ujar Zainudin.

Masih menurut Zainudin, melihat kapal disenggol, KSN langsung berputar ke kiri untuk menghindar, agar senggolan tidak terus terjadi hingga bagian burit KJM 1. Setelah kapal bersenggolan, nahkoda KSN berhenti untuk melihat kondisi yang terjadi. Yang terlihat saat itu, KJM 1 tetap berlayar, tidak ada hal yang mencurigakan tanda-tanda kapal bakal tenggelam.

“Kami sudah kontak nahkoda KJM 1 untuk menawari bantuan melalui kontak radio, tapi tidak ada jawaban. Nahkoda kami lalu memutuskan kembali melanjutkan pelayaran. Nahkoda kami baru tahu kalau kapal KJM 1 tenggelam setelah tiba di Balikpapan, diberitahu Syahbandar pelabuhan Balikpapan,” katanya.

Jadi, tegas Zainudin, tidak benar kapal KSN melakukan tabrak lari seperti yang selama ini dipersepsikan. “Kami sengaja baru berkomentar sekarang, khawatir malah dipolitisasi,” katanya. (dik)/dutamasyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar