[ Senin, 25 Mei 2009 ] / jawapos.com
GRESIK - Kesabaran warga Kelurahan Ngargosari, Kecamatan Kebomas, terhadap aktivitas penambangan galian C telah habis. Kemarin (24/5) mereka turun ke jalan. Mereka memblokir jalan keluar-masuk truk pengangkut pedel. Selain itu, mereka menyandera lima truk milik PT Nusantara (NST), perusahaan pemilik konsensi penambangan.
Warga nekat melakukan hal tersebut karena ada dugaan bahwa penggalian gunung kapur di Dusun Gununganyar, Kelurahan Ngargosari, itu tidak mengantongi izin Pemkab Gresik.
Direktur Operasional PT NST Machfud membantah kabar bahwa perusahaan tidak mempunyai izin. ''Izin penambangan kami berakhir Juli mendatang. Mungkin mereka tidak mengetahuinya,'' tuturnya kemarin.
Menurut sejumlah warga Dusun Gununganyar, dalam sehari sedikitnya 30 truk keluar-masuk mengangkut pedel (galian C). Mereka mengeruk kapur mulai 2002. ''Kalau kegiatan ini diteruskan, bisa-bisa rumah warga nanti roboh karena tanah longsor,'' kata Nasikh Imron, salah seorang peserta aksi.
Selain dikhawatirkan menyebabkan longsor, tambah koordinator aksi M. Hamim, usaha penambangan itu tidak dilengkapi izin dari Badan Penanaman Modal dan Pemkab Gresik. ''PT NST diminta menunjukkan izin. Tapi, mereka tidak bisa, sehingga warga menyimpulkan mereka tidak berizin,'' tandasnya.
Karena itu, warga akhirnya marah. ''Pokoknya, kami minta aktivitas dihentikan,'' ujar Hamim.
Aksi ratusan warga Kelurahan Ngargosari dimulai sekitar pukul 09.00. Mereka membentangkan sejumlah poster yang bertulisan, antara lain, Stop Galian C Ilegal dan Pengusaha Pembohong.
Sambil membentangkan poster, mereka menutup jalan keluar-masuk truk dengan sejumlah batu besar. Aksi tersebut bertujuan menghalangi lima truk bermuatan galian C keluar dari lokasi penambangan.
Sekitar pukul 10.00, truk itu diperbolehkan keluar dari lokasi penambangan. Namun, sebelumnya, isi muatannya dikosongkan dan diurukkan di akses jalan truk tersebut. (yad/ib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar