Senin, 27 Juli 2009
Gedung SDNU Trate Ambles 10 Cm
Senin, 27 Juli 2009 / jawapos.co.id
Diduga Akibat Pembangunan Boezem di Trate
GRESIK - Gedung SDNU Trate Gresik ambles hingga 10 sentimeter. Amblesnya gedung berlantai dua tersebut diduga berkaitan dengan pembuatan bozem (penampungan air sementara) di Kelurahan Trate, Kecamatan Gresik.
Proyek saluran drainase atau gorong-gorong itu dikerjakan PT Cipta Wisesa Bersama. Kontraktor asal Surabaya tersebut memenangkan tender proyek senilai Rp 2.302.910.500 dari APBD Gresik 2009.
Kepala Sekolah SDNU Trate Achmad Jazuli menyatakan, kondisi gedung sekolah yang dibangun pada 2004 itu sangat mengkhawatirkan. Sebab, dari hari ke hari, bangunan sekolah terus ambles. "Sebelumnya, hanya 5 sentimeter. Sekarang sudah lebih dari 10 sentimeter," katanya kemarin (26/7).
Amblesnya gedung tersebut bisa dilihat dari perbedaan antara tinggi teras dan lantai ruang kelas. Selain itu, tembok ruang kelas mulai retak. Kondisi tersebut membuat para wali murid gelisah. Mereka khawatir gedung sekolah itu ambruk.
SDNU Trate terdiri atas dua lantai. Ada lima ruang di lantai pertama. Tiga ruang ditempati siswa kelas IV-U, V-U, dan VI-U. Setiap kelas berisi 30 siswa. "Semua kelas unggulan," terang Jazuli. Dua ruang lainnya digunakan untuk laboratorium komputer. Lantai dua digunakan sebagai aula.
"Para wali murid mendesak kami untuk memindahkan proses belajar mengajar. Kami berencana memindahkan proses belajar ke kelas lain," papar Jazuli. Kejadian tersebut telah dilaporkan ke Yayasan Pendidikan LP Ma'arif.
Benarkah amblesnya gedung itu disebabkan proyek pembuatan bozem? Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gresik Tugas Husni Syarwanto mengungkapkan, gedung tersebut tidak ambles. "Tapi, ada yang retak-retak," ujarnya.
DPU telah melakukan langkah-langkah antisipasi. Di antaranya, membuat plengsengan dan memperbaiki pipa air yang bocor. "Plengsengan yang dikerjakan lebih dulu diharapkan bisa menyangga tanah di sekitar gedung tersebut," jelas Tugas. Pelaksana juga membenahi pipa saluran air yang bocor. Jadi, air yang bocor itu tidak menggerus tanah di sekitarnya. "Setelah itu, baru dilakukan pengerukan," imbuhnya.
Proyek bozem yang dibiayai APBD 2009 tersebut merupakan bagian dari antisipasi banjir kota. Bozem itu diharapkan mampu menampung air buangan dari wilayah Kelurahan Trate, Kelurahan Sukorame, Kelurahan Telogobendung, dan sekitarnya. Bozem tersebut memiliki luas sekitar 5.000 meter persegi dengan kedalaman 3-4 meter. (yad/ib)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar